kalau saja saya tahu,hari itu kamu akan pergi,saya akan menelpon kamu dan melarang keras seperti yang biasa saya lakukan...
kalau saja saya tahu,hari itu kamu ga yakin untuk ada dalam perjalanan itu,saya pasti sudah menculik kamu untuk pulang ke bandung lagi...
kalau saja saya tahu,hari itu kamu gakkan kembali ke bandung seperti yang kamu janjikan,saya pasti gakan pernah kesal beberapa hari sebelumnya saat kita chatting...
kalau saja saya tahu,hari itu kamu pergi dan gakan pernah menjawab telpon saya lagi,saya pasti akan terus menelpon kamu dan sms selama setahun ini dan saya akan simpan semua pembicaraan kita tanpa dihapus...
kalau saja saya tahu,hari itu kamu akan meninggalkan kita untuk selamanya,saya akan memilih untuk ada disisi kamu,untuk memeluk kamu,untuk menatap wajah polos kamu,untuk minta maaf atas kesalahan yang pernah saya lakukan,untuk say goodbye untuk yang terakhir kalinya dan untuk bilang face to face bahwa kamu adalah malaikat kecil,adik tersayang saya yang sangat cantik dan penuh energi positif yang meredam semua kenegatifan saya,yang saya sayang dari dalam lubuk hati yang terdalam,selamanya...
kalau saja saya tahu mon...
saya terus menangis,dan kehilangan,dan merasa kosong..
kalau saja 2bulan lalu saya tahu kamu akan pergi untuk selamanya,
i would not missed even 1second chance to be by yourside..
Thursday, August 20, 2009
Thursday, May 28, 2009
sebuah tulisan di kala senggang
A letter for my beloved hubby…
“ darling, I love you. This is the very 1st I’d like to say.
Coz I love you and I really do from the deepest part of my heart. It’s been 20 years we’re being together. Being under one same roof, sleeping in one bed, holding hands, shouting at each other, taking care when one get sick, and support each other when one is down. I still remember 21 years ago when I first knew you. I was confused cause there was an anonymous number in my phone, lucky I took the initiative to call it and I got connected to you. Then we were calling each other and messaging. I know this is going to sound really silly but I remember precisely every long conversation we have had last time. We used to speak from 9pm till 1am and the reason why the conversation didn’t stop was because you were waiting for me to end it up and I was waiting for you to end it up. Hahaha. Funny darling and it made me miss you much last time.
I always love the way you do things differently that makes things even more special. Remember on my birthday you were being the last person to say happy birthday?. 1.10am. after a long journey of waiting the whole day for your saying. U wouldn’t believe how many times I looked at my phone hoping that every coming messages were from you or if it rang it was you calling me to wish me happy birthday. Until when I fell asleep, hopeless knowing maybe you forgot or u didn’t think it was something important, u called. And it worth the waiting, the grumping, the hoping…hearing you there laughing out loud coz u smell my hoping of you, darling it was astonishing for me.
And after all the process of getting to know each other and all, we decided to get married. Hilarious coz we never really dated or being a couple. But I believe in you. I have my faith on you. After all those years I only dreamed a wedding with my long lost love before you, then you came and take away all those dream, throwing one most beautiful hope and plant it in my brain. Ndut, I love you. Now you have been taking his place over my heart and I sincerely give it to you.
It was nothing romantic when u proposed me. No candle light dinner under a blurry sky or a huge billboard ‘will you marry me’ in the sidewalk that you painted yourself for me. Just a simple ride home where you took a longer way to elapse the time. You were holding my hand while driving. And in one corner of the street, you were pulling over the car then u unbelted yourself and turn your body over against me.
“sayang… do u love me?” (saya mengangguk).
“will u do anything for me?” (I thought of having sex at this point just so you know ndut).
“will you marry me?”
You know darling at that time I thought that I was having a dream, a very beautiful dream that I refused to wake up even if I was forced to. You. Proposed. Me. Was it really what I thought I heard or was it just another foolish joke you like to throw. But I saw your face, and I never saw that kind of look for as long as I knew you and I knew you weren’t fooling around. You were serious.
I nodded. You kissed me. A Deep sweet kiss.
It was not an end, it was a beginning and we had dozens things to do.
We have different beliefs. And it was the first thing to deal with. I cant change my beliefs and neither can you. But we both know our family wouldn’t agree with it. We both know that our family would require we got married in the same beliefs, when we couldn’t. then you decided to do something I never imagine you would do, you agree to get married in my beliefs. My way.
I cant believe you did it, I knew how big your sacrifice was and I deeply appreciated it. I promised you I would do the same thing one day, to repay you. You were always asking If I mind living a commitment with different beliefs with you.
Here’s my answer for all this long darling..
“ndut, I never mind to have different beliefs with you. To be married to you as a moslem marrying a catholic. I never mind living a life like that. I would love us to visit my families every ied and spending Christmas eve with your family. No darling, I wouldn’t mind that. You can keep your beliefs, I will never force you on that since you let me to keep mine too. I know it would be really difficult and complicated. People will comment on it, families will talk about it behind, pressure will come along and the blur fact about what we believe will one day be clear. I know it will never be easy nor simple, but I believe that we can deal with it. We can tag along well and respect each other, don’t u think so?
I know love isn’t enuff but since we have respect, loyal and a full heart of support, we can get through with this till death do us part, right darling?
I love you. That’s all u need to know and keep in your heart. Always.”
Maka hari itu. Kita menikah.
Sebuah pesta kecil yang sederhana. Undangannya hanya terdiri dari keluarga kita dan teman-teman terdekat. Gaun yang saya pakai putih, paduan dari kebaya dan gaun panjang seperti di film-film drama itu. Jalan setapak kecil di antara kursi-kursi tamu itu tampak sungguh panjang saat saya berjalan menuju so called mimbar. Tangan saya semakin dingin dan semakin erat menggenggam buket bunga dan tangan sahabat saya yang mengiringi di sebelah saya, Rina merapatkan tangannya pada saya, berusaha memberi kekuatan. Jantung saya berdetak jauh lebih cepat daripada pelari marathon. Seluruh gambaran di depan saya kabur, blur. Saya hanya berjalan. Menuju kamu. The pale look of yours showed that you were as nervous as I was. But it was getting warmer as your smile melted my heart, once again.
Di mimbar itu, altar itu, tak ada pastur yang berdiri karena pemberkatan akan dilakukan secara islam. Akad nikah berlangsung sakral. Saya tak percaya kamu melakukannya. Kamu melafalkan janji itu, syahadat itu, ijab kabul itu dengan lancar, seolah kamu sudah mengingatnya seumur hidup kamu untuk satu hari ini. I didn’t know what was happening inside my heart but my tears just wouldn’t stay still, It fell, 1 drop in both my cheek. I was happy, really happy. It felt like all the joy in the world fell upon me, and it felt wonderful. Saat kamu sudah selesai mengucapkan ijab Kabul itu, saat cincin disematkan dan saya mencium tangan kamu sebagai tanda bahwa saya akan berbakti, kamu mencium lembut kening saya dan pelan namun tegas, you said “I love you”.
Saya tidak ingat persisnya apa yang terjadi setelah itu, pesta itu, makan-makan, celotehan semua orang yang memberikan selamat, udara yang semakin panas, dan lagu-lagu manis yang band mainkan untuk kita. Saya hanya ingat saya terus tersenyum dan tersenyum dan berbahagia. Dan kamu berdiri di sebelah saya, juga tersenyum walau lelah, coz I knew you didn’t sleep last night. Setiap kali selesai berbicara pada tamu,kamu menatap saya. Kamu tersenyum, saya tak pelak ingin tersenyum lebih lebar lagi. And we were laughing at we didn’t even know what. Hahaha. Saat semua prosesi itu selesai, saat kita akhirnya bisa duduk di satu tempat dan saya bisa melepaskan high heels yang secara indah menyiksa kaki, you held my right hand, kissed it and looked straight to my eyes asking…
“are you happy?
“more than every imagination I once had ndut…this is way beyond that, apalagi pengorbanan kamu…”
“aku ga berkorban banyak, and everything worth the happiness I get from you and we’ll get after this”
“thank you..i love you”
“will always do..”
Ndut, sampai detik ini kadang saya masih tidak percaya bahwa saya menikah dengan kamu. I am married to someone I never dream of. Every morning when I wake up and seeing you still sleeping beside me, slowly snoring, I say my grace to god for sending you to my life until today. Being able to prepare a simple breakfast and coffee for you every morning, sitting down in the dining table together, reading papers and talking bout what we are planning to do today. I had my own life once and I have my another awesome once now. It’s never perfect but it suits my wanted well.
Sebuah rumah kontrakan kecil mengawali cerita kita setelah pesta itu. Kita sepakat, I have to stay at home and you will go to work although you never forbid me to keep doing things I love. Yes, I can still do all those writing work, go shopping, hang out with my besties and things I used to do before I marry you. With one condition, before you go home in the afternoon I will have to be at home again. Preparing to welcome you home. And it’s a promise I keep until now. To put my family first above anything.
Time flies, masih dan terus setiap hari kita beradaptasi satu sama lain. Dan satu hari itu, setelah hampir 8 bulan kita menikah, I felt sick. I felt unwell. It felt as if all my intestine was coming out immediately. I felt like throwing up all the time. Geez, I hate it, I felt weak and powerless. And when you took me to the doctor, she gave us the greatest news ever that time. I was pregnant. Did u know how you look like at that very moment, you wouldn’t have a clue but you were stunned. As if some stranger has come and gave you 1 million dollar right at your face. But your cry, it was more than happy, exciting, thankfull, it was out of word. There’s no word in this world that could describe a feeling like that.
Gosh, I cant believe I was having our baby, after all our waiting…..
I wrote you a note that morning after I was confirmed 6weeks pregnant.
“ndut, I’m pregnant, our baby.
Please, bear me for the next 7 and half months as I will turn into a very demanding and sensitive fatty belly gonna be mother. Aku bakal jadi jauh lebih manja, lebih keras kepala, lebih sensi, lebih nyebelin, belum lagi kalau nanti aku ngidam. Hmm, kebayang repotnya? Tapi aku janji, bakal jaga bayi ini baik-baik. Bakal ga pecicilan dan ga makan sembarangan lagi. Akhirnya, aku bisa berhenti pakai semua high heels itu.
Are you happy for us ndut?coz I am more than it.
Please bear your pregnant wifey for a while, specially when im weak and helpless.
Will you? Xoxo”
I put that note beside your bed so when you woke up you’d realized it was there. And the next morning, I couldn’t stop smiling when I found your note on the fridge.
“you don’t have to ask yang, I will of course bear you not just for 7 and half months but forever.
Don’t think too much, just keep our baby and yourself well always.
I am more than a word could describe happy, I love you, my big belly wifey.
Ps:you’re getting prettier than ever,did you realize that? Xoxo”
My smile will widened every time I read that note that I still keep inside my drawer. Until now.
So when 9months past and that beautiful baby boy finally be born, I felt complete. sebuah harapan bahwa ternyata hidup tidak seburuk yang saya pikirkan dulu dan selalu ada yang terbaik yang diberikan Tuhan pada kita, hadiah kecil untuk tiap rasa syukur kita atas hidup. Dan saya bersyukur. Saya punya kamu, punya bayi kita Arasta, punya waktu untuk dihabiskan bersama kalian, punya kekuatan untuk tetap bersikap positif, dan kesempatan untuk terus berterima kasih pada Tuhan.
Well, cerita yang kita punya memang tidak selalu indah dan jelas tidak selalu mulus. Ada saat-saat dimana saya benci sekali sama kamu. Saya merasa kamu egois dan saat-saat dimana saya lelah menjalani semuanya. Saya selalu mengira agama akan menjadi halangan yang sangat besar dalam perjalanan kita. Tapi ternyata bukan agama yang menjadi banyaknya alasan pertengkaran kita. Ada saat-saat dimana kamu bisa jadi super romantis sedunia, walaupun saat itu tak banyak karena kamu memang bukan seseorang yang romantis. Namun ada waktu-waktu itu dimana kamu terlalu cuek sampai saya sendiri lelah menghadapi kamu.
Saya benci kalau kamu sudah mulai teralihkan perhatiannya karena hal lain sampai lupa mengabari istrimu ini kamu sedang dimana. Dan saat pulang ke rumah telat, tanpa rasa bersalah kamu datang, mencium pipi istrimu yang sudah cemberut ini lalu masuk kamar, mandi, tidur. You don’t even care that ive been waiting for you whole day and I think I deserve a story and a sorry why you’re late or at least a talking before going to bed. But hey, you just go straight to bed coz you said you’re tired. Don’t you think im tired too facing all your act like that?. Gosh, and it doesn’t just happen once. Many times. When I feel I’ve had enough I would confront you face to face. You’d say sorry and promised me you wouldn’t do that again but it happens again after a while. Haihz.
I hate you when you’re lost in game. Sitting in front of computer all day long. Don’t even look away a second. Gosh, it’s torturing me coz I don’t feel like having a husband at all. Your mom call asking us to go out, I go out and accompany her and dad and your sister to go shopping and eating. You? Still in front of computer. When I go home and bring some food for you, you stop your game, take some food, back to the computer and play the game again with food right next to you. I cant believe such things still exist when we’re already married. Okay, I understand that it’s something you like to do in your spare time. Specially after all hard work, you always say you deserve something relaxing for your day off. When we’re still good friend, I don’t care. Go ahead and spend all day with your friend playing game, but honey, I am your wife now, and as much as a good friend I am, I think I’d like to have more time with you in your spare time. Its not that I don’t understand you or I don’t give you much freedom to do what you like but things are different now and I think we both should change our habit from the time when we’re still single.
Monday to Friday, you’d be working, 9am-5pm flat. Sometimes you work late and Saturday you’d work half day. Then? All that time I will mostly be at home waiting for you. Cleaning up our house, cooking, watching tv, calling your mom and chat with her, surfing the net. Or when I go out I would just be at my besties house or having lunch or tea time with her, or I’d go out with your sister, watching movie or just hang out at some mall. Other than that all I do is just waiting for you to come home and taking care of you. Maybe sometimes when you’re going out town for business, you’ll take me with you.
But honeeeeeeeyyyyyyyyyyyy……..im still alone and im damn bored if I have to be ignored again on holiday time when you’re at home but you’re not at home. You are inside your computer!!!aaarghhh!im not asking you to stop doing your hobby, I just want you to lessen it as im living with you now.
Dan sayang, saya benci banget saat setelah melahirkan, kamu sempat makin cuek dengan sekitar. Specially when arasta lagi rewel-rewelnya. Kamu sibuk dengan teman-teman kamu yang katanya reuni ini itu segala macam atau lagi-lagi, maen game. Ndut, you are a father now. I think above all you should now that maybe there are times where your family SERIOUSLY have to be put as the 1st priority. Saya tidak pernah mengeluh soal capeknya taking care of arasta dan tetap melakukan hal lain yang saya biasa lakukan dulu untuk kamu. Tugas saya bertambah, memang saya yang memutuskan untuk tidak mengambil baby sitter dan pembantu hanya pembantu pulang pergi yang membantu saya membersihkan rumah saja, tapi bukan berarti pekerjaan saya berkurang ndut. Makin banyak lagi yang harus saya kerjakan setelah ada arasta dan saya tidak meminta kamu membantu saya setiap saat, hanya saat saya merasa super lelah dan ingin istirahat sebentar, saya harap kamu bisa menghentikan apapun yang kamu lakukan yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan dan menggendong arasta sebentar sementara saya tidur. That’s all.
Hmm, saya sudah mulai terbawa emosi. Huhu. Yah, saya tahu perjalanan kita tidak selalu mulus, terbukti dengan semua kekesalan saya sama kamu. Jujur sayang, ada beberapa saat dimana saya ingin berhenti saja dari semuanya. Saya merasa lelah karena harus terus mengerti kamu sementara pengertian kamu entah dihabiskan kemana. Saya lelah karena harus menghadapi banyak orang sendirian dengan cincin kawin melingkar di jari manis saya dan mereka semua bertanya tentang kamu. Saya lelah marah-marah dan cemberut didepan kamu lalu menyerah sama pelukan kamu. saya lelah menyiapkan sesuatu yang spesial untuk kamu namun di ujung hari kamu ternyata tidak peduli pada semua itu.
Saya benci kamu atas semua kecuekan dan ketidak pekaan kamu terhadap apa yang saya mau. Saya benci kamu dengan game kamu. saya benci kamu yang tidak memikirkan hal lain selain apa yang kamu mau lakukan kalau sudah di rumah. Saya benci kamu karena malah mengomel saat arasta sulit tidur malam hari. Saya benci kamu karena kamu malah pergi dengan teman-teman kamu pada hari libur ketimbang menghabiskan watu dengan saya dan arasta. Hmm, saya benci kamu karena tetap saja diatas semua kebencian saya, saya sungguh mencintai kamu ndut. Karena at the end of the day, kamu selalu berbuat sesuatu yang manis untuk minta maaf, dan stok maaf saya seolah tak pernah habis untuk kamu. karena kamu sudah memberikan banyak kekuatan dan dukungan dan kasih sayang dan kejutan dan hadiah indah dan pengertian yang berlebih dan kedewasaan dan bahu untuk bersandar, tubuh untuk dipeluk, bibir untuk dicium dan perlindungan dan sebuah bayi mungil yang lucu yang kelak tumbuh dewasa menjadi seorang laki-laki seperti ayahnya, arasta dimas.
Hmm... our 20th anniversary’s coming up soon. Arasta sudah besar, duduk di bangku kuliah kini. Sudah terlewati masa-masa dimana dia menangis karena terjatuh dari sepeda, atau saat dia takut tenggelam saat belajar berenang. Dari seragam putih hijau ke putih merah ke putih biru hingga putih abu. Kita sudah melewati masa-masa dimana arasta merajuk karena ingin mainan, nilai rapor yang jelek, pacar pertama, berkelahi dengan anak laki-laki lain, gadget pertama dia dan keinginan dia untuk sekolah keluar negeri. Diantara semuanya, masih terus ada pertengkaran yang terjadi antara kita, permusuhan yang hanya terjadi tak lebih dari 15menit, kata-kata manis yang sering terlontar dari kamu, pelukan-pelukan mesra atau pegangan tangan erat di depan semua orang seolah kamu takut kehilangan saya. Kita sudah pergi ke banyak tempat, berlibur bertiga, berpindah demi pekerjaan kamu dan kembali lagi ke kota asal kita.
Sayang, terima kasih telah menjadi suami yang luar biasa, ayah yang tangguh, kakak yang ngemong, sahabat yang baik, musuh yang menegangkan, dan kekasih yang menenangkan. I love every moment I spent, spend and will spend with you. I still say grace to God for the life God has gifted to us. Diatas semua perbedaan kamu telah berbesar hati arasta mengikuti keyakinan ibunya dan kamu tetap mendukung. Saya selalu menyimpan setitik harapan, kita semua bernaung di bawah satu keyakinan yang sama, walau sulit, namun saya takkan pernah memaksa.
Terima kasih atas segala pengertian yang kamu berikan saat saya marah, kesal, sensitive, menyebalkan dan over protektif. Atas sebuah pengertian atas keinginan saya yang hanya ingin memiliki seorang anak saja. Thank you very much ndut.
Terlalu banyak yang sudah kamu lakukan untuk saya, terlalu banyak cinta dan air mata serta kebahagiaan yang masih terus berpendar dalam hati saya. Saya mencintai kamu dan saya yakin dengan segala kekuatan yang kita punya, phrase ‘till death do us part’ bukanlah hanya sebuah phrase belaka. Semoga sampai mati memisahkan kita, hingga kulit kita keriput dan tubuh mulai membungkuk dan jalan pun mulai susah. Dan cucu-cucu kita bahkan beranjak dewasa pula, saya akan tetap bisa bernapas untuk kamu ndut, I love you. Saya tak bisa mengungkapkan banyak, kamu bisa lihat sendiri ke dalam mata hati saya kan?.
Ndut, when I write this letter, I smile, I cry, I laugh remembering all those time that has passed behind. All the memories will never be replaced. It’s all an unforgettable one. Dan saya sudah kehabisan ide untuk hadiah ulang tahun pernikahan kita. hanya sebuah surprise kecil esok hari yang bisa saya beri untuk kamu. hope you know why I give it to you.
Im not a perfect wife or mami, I know. Saya mungkin sudah melakukan banyak sekali kesalahan sama kamu, and that’s how I learn to be a better wife and mother.
Perjalanan masih panjang dan pelajaran masih banyak lagi di depan kita, saya cuma minta satu hal ndut…
Never stop loving each other…
Apapun yang terjadi.
Happy 20th anniversary ndutku, dimas adi prasetyo.
dengan cinta hanya untuk kamu,
your wife.
Ps: “arasta sudah datang seminggu ini, he misses u. and I already miss you much too.” “
Saya menaruh pulpen tinta itu dan membaca kembali lembaran kertas putih yang kini penuh dengan tulisan tangan saya yang sedikit acak-acakan. Surat itu saya lipat, dimasukkan ke amplop ungu yang berbau bunga lavender itu kemudian saya beranjak ke kamar. Saat pintu geser itu terbuka, Nampak dia tetap tertidur di ranjang, tak terganggu sama sekali, Nampak nyaman dengan posisinya. Saya berjalan mendekatinya dan duduk di sebelahnya, napasnya teratur, seolah sedang tertidur pulas. Bunyi mesin EKG dengan beep-beep pelannya terus terdengar di sebelah tempat tidur. Saya merebahkan tubuh saya di dadanya. Masih terdengar detak jantungnya yang pelan itu. Detak jantung yang mengiringi hidup saya selama ini. Yang mengisi hari-hari saya dengan penuh rasa syukur. Hingga 1 tahun lalu saat kecelakaan itu membuat dia tertidur pulas tanpa ada tanda-tanda untuk bangun sejenak.
Saya menangis. Lagi. Sudah lama saya berjanji takkan menangis namun air mata itu jatuh selalu. Setelah ini, air mata ini harus berhenti, kesedihan ini harus berakhir dan segala penantian panjang serta kesakitan ini harus dihentikan. Saya menyerah. Sudah terlalu lama dia ditopang oleh mesin-mesin itu. Mungkin sudah waktunya kekasih hati saya benar-benar tidur untuk selamanya. Tenang, di sisi Tuhannya yang dia percayai hingga akhir hayatnya.
Saya bangkit duduk. Menghapus air mata saya dan menaruh surat saya tadi di sebelah bantalnya, di sebuah kotak yang berisi segala surat saya sejak setahun lalu. Yang saya harapkan dapat dibaca suatu saat nanti saat dia bangun. Kini selesai sudah. Pergilah sayang. Saya rela, saya sudah ikhlas. Esok saya akan mengucapkan selamat tinggal selamanya.
Hadiah ulang tahun kita yang ke 20, saya melepas kamu pergi ke tempat yang lebih baik.
saya mencium keningnya pelan. I love you ndut.
“mam? Dokter nunggu mami di luar buat tanda tangan persetujuan penghentian mesin penopangnya papi besok…” suara Arasta terdengar dari belakang saya. Saya berbalik. Mengangguk pelan. Arasta seolah mengerti dan berbalik meninggalkan saya lagi.
“I love him too mam…” terdengar suara arasta menjauh dari balik pintu. Saya berbalik menghadap dia lagi. Menatap wajahnya yang tenang. Entah apa yang terjadi di dalam pikiran itu. Saya tak pernah tahu karena dia tak pernah bangun untuk memberitahu saya. Saya menarik napas panjang, membungkuk dan berbisik padanya.
“till death do us part ndut, tunggu aku disana, I love you…. “.
Saya berbalik dan beranjak pergi meninggalkan kamar itu. Surprise ulang tahun yang ke 20. Saya melepaskan dia. Selamanya.
“ darling, I love you. This is the very 1st I’d like to say.
Coz I love you and I really do from the deepest part of my heart. It’s been 20 years we’re being together. Being under one same roof, sleeping in one bed, holding hands, shouting at each other, taking care when one get sick, and support each other when one is down. I still remember 21 years ago when I first knew you. I was confused cause there was an anonymous number in my phone, lucky I took the initiative to call it and I got connected to you. Then we were calling each other and messaging. I know this is going to sound really silly but I remember precisely every long conversation we have had last time. We used to speak from 9pm till 1am and the reason why the conversation didn’t stop was because you were waiting for me to end it up and I was waiting for you to end it up. Hahaha. Funny darling and it made me miss you much last time.
I always love the way you do things differently that makes things even more special. Remember on my birthday you were being the last person to say happy birthday?. 1.10am. after a long journey of waiting the whole day for your saying. U wouldn’t believe how many times I looked at my phone hoping that every coming messages were from you or if it rang it was you calling me to wish me happy birthday. Until when I fell asleep, hopeless knowing maybe you forgot or u didn’t think it was something important, u called. And it worth the waiting, the grumping, the hoping…hearing you there laughing out loud coz u smell my hoping of you, darling it was astonishing for me.
And after all the process of getting to know each other and all, we decided to get married. Hilarious coz we never really dated or being a couple. But I believe in you. I have my faith on you. After all those years I only dreamed a wedding with my long lost love before you, then you came and take away all those dream, throwing one most beautiful hope and plant it in my brain. Ndut, I love you. Now you have been taking his place over my heart and I sincerely give it to you.
It was nothing romantic when u proposed me. No candle light dinner under a blurry sky or a huge billboard ‘will you marry me’ in the sidewalk that you painted yourself for me. Just a simple ride home where you took a longer way to elapse the time. You were holding my hand while driving. And in one corner of the street, you were pulling over the car then u unbelted yourself and turn your body over against me.
“sayang… do u love me?” (saya mengangguk).
“will u do anything for me?” (I thought of having sex at this point just so you know ndut).
“will you marry me?”
You know darling at that time I thought that I was having a dream, a very beautiful dream that I refused to wake up even if I was forced to. You. Proposed. Me. Was it really what I thought I heard or was it just another foolish joke you like to throw. But I saw your face, and I never saw that kind of look for as long as I knew you and I knew you weren’t fooling around. You were serious.
I nodded. You kissed me. A Deep sweet kiss.
It was not an end, it was a beginning and we had dozens things to do.
We have different beliefs. And it was the first thing to deal with. I cant change my beliefs and neither can you. But we both know our family wouldn’t agree with it. We both know that our family would require we got married in the same beliefs, when we couldn’t. then you decided to do something I never imagine you would do, you agree to get married in my beliefs. My way.
I cant believe you did it, I knew how big your sacrifice was and I deeply appreciated it. I promised you I would do the same thing one day, to repay you. You were always asking If I mind living a commitment with different beliefs with you.
Here’s my answer for all this long darling..
“ndut, I never mind to have different beliefs with you. To be married to you as a moslem marrying a catholic. I never mind living a life like that. I would love us to visit my families every ied and spending Christmas eve with your family. No darling, I wouldn’t mind that. You can keep your beliefs, I will never force you on that since you let me to keep mine too. I know it would be really difficult and complicated. People will comment on it, families will talk about it behind, pressure will come along and the blur fact about what we believe will one day be clear. I know it will never be easy nor simple, but I believe that we can deal with it. We can tag along well and respect each other, don’t u think so?
I know love isn’t enuff but since we have respect, loyal and a full heart of support, we can get through with this till death do us part, right darling?
I love you. That’s all u need to know and keep in your heart. Always.”
Maka hari itu. Kita menikah.
Sebuah pesta kecil yang sederhana. Undangannya hanya terdiri dari keluarga kita dan teman-teman terdekat. Gaun yang saya pakai putih, paduan dari kebaya dan gaun panjang seperti di film-film drama itu. Jalan setapak kecil di antara kursi-kursi tamu itu tampak sungguh panjang saat saya berjalan menuju so called mimbar. Tangan saya semakin dingin dan semakin erat menggenggam buket bunga dan tangan sahabat saya yang mengiringi di sebelah saya, Rina merapatkan tangannya pada saya, berusaha memberi kekuatan. Jantung saya berdetak jauh lebih cepat daripada pelari marathon. Seluruh gambaran di depan saya kabur, blur. Saya hanya berjalan. Menuju kamu. The pale look of yours showed that you were as nervous as I was. But it was getting warmer as your smile melted my heart, once again.
Di mimbar itu, altar itu, tak ada pastur yang berdiri karena pemberkatan akan dilakukan secara islam. Akad nikah berlangsung sakral. Saya tak percaya kamu melakukannya. Kamu melafalkan janji itu, syahadat itu, ijab kabul itu dengan lancar, seolah kamu sudah mengingatnya seumur hidup kamu untuk satu hari ini. I didn’t know what was happening inside my heart but my tears just wouldn’t stay still, It fell, 1 drop in both my cheek. I was happy, really happy. It felt like all the joy in the world fell upon me, and it felt wonderful. Saat kamu sudah selesai mengucapkan ijab Kabul itu, saat cincin disematkan dan saya mencium tangan kamu sebagai tanda bahwa saya akan berbakti, kamu mencium lembut kening saya dan pelan namun tegas, you said “I love you”.
Saya tidak ingat persisnya apa yang terjadi setelah itu, pesta itu, makan-makan, celotehan semua orang yang memberikan selamat, udara yang semakin panas, dan lagu-lagu manis yang band mainkan untuk kita. Saya hanya ingat saya terus tersenyum dan tersenyum dan berbahagia. Dan kamu berdiri di sebelah saya, juga tersenyum walau lelah, coz I knew you didn’t sleep last night. Setiap kali selesai berbicara pada tamu,kamu menatap saya. Kamu tersenyum, saya tak pelak ingin tersenyum lebih lebar lagi. And we were laughing at we didn’t even know what. Hahaha. Saat semua prosesi itu selesai, saat kita akhirnya bisa duduk di satu tempat dan saya bisa melepaskan high heels yang secara indah menyiksa kaki, you held my right hand, kissed it and looked straight to my eyes asking…
“are you happy?
“more than every imagination I once had ndut…this is way beyond that, apalagi pengorbanan kamu…”
“aku ga berkorban banyak, and everything worth the happiness I get from you and we’ll get after this”
“thank you..i love you”
“will always do..”
Ndut, sampai detik ini kadang saya masih tidak percaya bahwa saya menikah dengan kamu. I am married to someone I never dream of. Every morning when I wake up and seeing you still sleeping beside me, slowly snoring, I say my grace to god for sending you to my life until today. Being able to prepare a simple breakfast and coffee for you every morning, sitting down in the dining table together, reading papers and talking bout what we are planning to do today. I had my own life once and I have my another awesome once now. It’s never perfect but it suits my wanted well.
Sebuah rumah kontrakan kecil mengawali cerita kita setelah pesta itu. Kita sepakat, I have to stay at home and you will go to work although you never forbid me to keep doing things I love. Yes, I can still do all those writing work, go shopping, hang out with my besties and things I used to do before I marry you. With one condition, before you go home in the afternoon I will have to be at home again. Preparing to welcome you home. And it’s a promise I keep until now. To put my family first above anything.
Time flies, masih dan terus setiap hari kita beradaptasi satu sama lain. Dan satu hari itu, setelah hampir 8 bulan kita menikah, I felt sick. I felt unwell. It felt as if all my intestine was coming out immediately. I felt like throwing up all the time. Geez, I hate it, I felt weak and powerless. And when you took me to the doctor, she gave us the greatest news ever that time. I was pregnant. Did u know how you look like at that very moment, you wouldn’t have a clue but you were stunned. As if some stranger has come and gave you 1 million dollar right at your face. But your cry, it was more than happy, exciting, thankfull, it was out of word. There’s no word in this world that could describe a feeling like that.
Gosh, I cant believe I was having our baby, after all our waiting…..
I wrote you a note that morning after I was confirmed 6weeks pregnant.
“ndut, I’m pregnant, our baby.
Please, bear me for the next 7 and half months as I will turn into a very demanding and sensitive fatty belly gonna be mother. Aku bakal jadi jauh lebih manja, lebih keras kepala, lebih sensi, lebih nyebelin, belum lagi kalau nanti aku ngidam. Hmm, kebayang repotnya? Tapi aku janji, bakal jaga bayi ini baik-baik. Bakal ga pecicilan dan ga makan sembarangan lagi. Akhirnya, aku bisa berhenti pakai semua high heels itu.
Are you happy for us ndut?coz I am more than it.
Please bear your pregnant wifey for a while, specially when im weak and helpless.
Will you? Xoxo”
I put that note beside your bed so when you woke up you’d realized it was there. And the next morning, I couldn’t stop smiling when I found your note on the fridge.
“you don’t have to ask yang, I will of course bear you not just for 7 and half months but forever.
Don’t think too much, just keep our baby and yourself well always.
I am more than a word could describe happy, I love you, my big belly wifey.
Ps:you’re getting prettier than ever,did you realize that? Xoxo”
My smile will widened every time I read that note that I still keep inside my drawer. Until now.
So when 9months past and that beautiful baby boy finally be born, I felt complete. sebuah harapan bahwa ternyata hidup tidak seburuk yang saya pikirkan dulu dan selalu ada yang terbaik yang diberikan Tuhan pada kita, hadiah kecil untuk tiap rasa syukur kita atas hidup. Dan saya bersyukur. Saya punya kamu, punya bayi kita Arasta, punya waktu untuk dihabiskan bersama kalian, punya kekuatan untuk tetap bersikap positif, dan kesempatan untuk terus berterima kasih pada Tuhan.
Well, cerita yang kita punya memang tidak selalu indah dan jelas tidak selalu mulus. Ada saat-saat dimana saya benci sekali sama kamu. Saya merasa kamu egois dan saat-saat dimana saya lelah menjalani semuanya. Saya selalu mengira agama akan menjadi halangan yang sangat besar dalam perjalanan kita. Tapi ternyata bukan agama yang menjadi banyaknya alasan pertengkaran kita. Ada saat-saat dimana kamu bisa jadi super romantis sedunia, walaupun saat itu tak banyak karena kamu memang bukan seseorang yang romantis. Namun ada waktu-waktu itu dimana kamu terlalu cuek sampai saya sendiri lelah menghadapi kamu.
Saya benci kalau kamu sudah mulai teralihkan perhatiannya karena hal lain sampai lupa mengabari istrimu ini kamu sedang dimana. Dan saat pulang ke rumah telat, tanpa rasa bersalah kamu datang, mencium pipi istrimu yang sudah cemberut ini lalu masuk kamar, mandi, tidur. You don’t even care that ive been waiting for you whole day and I think I deserve a story and a sorry why you’re late or at least a talking before going to bed. But hey, you just go straight to bed coz you said you’re tired. Don’t you think im tired too facing all your act like that?. Gosh, and it doesn’t just happen once. Many times. When I feel I’ve had enough I would confront you face to face. You’d say sorry and promised me you wouldn’t do that again but it happens again after a while. Haihz.
I hate you when you’re lost in game. Sitting in front of computer all day long. Don’t even look away a second. Gosh, it’s torturing me coz I don’t feel like having a husband at all. Your mom call asking us to go out, I go out and accompany her and dad and your sister to go shopping and eating. You? Still in front of computer. When I go home and bring some food for you, you stop your game, take some food, back to the computer and play the game again with food right next to you. I cant believe such things still exist when we’re already married. Okay, I understand that it’s something you like to do in your spare time. Specially after all hard work, you always say you deserve something relaxing for your day off. When we’re still good friend, I don’t care. Go ahead and spend all day with your friend playing game, but honey, I am your wife now, and as much as a good friend I am, I think I’d like to have more time with you in your spare time. Its not that I don’t understand you or I don’t give you much freedom to do what you like but things are different now and I think we both should change our habit from the time when we’re still single.
Monday to Friday, you’d be working, 9am-5pm flat. Sometimes you work late and Saturday you’d work half day. Then? All that time I will mostly be at home waiting for you. Cleaning up our house, cooking, watching tv, calling your mom and chat with her, surfing the net. Or when I go out I would just be at my besties house or having lunch or tea time with her, or I’d go out with your sister, watching movie or just hang out at some mall. Other than that all I do is just waiting for you to come home and taking care of you. Maybe sometimes when you’re going out town for business, you’ll take me with you.
But honeeeeeeeyyyyyyyyyyyy……..im still alone and im damn bored if I have to be ignored again on holiday time when you’re at home but you’re not at home. You are inside your computer!!!aaarghhh!im not asking you to stop doing your hobby, I just want you to lessen it as im living with you now.
Dan sayang, saya benci banget saat setelah melahirkan, kamu sempat makin cuek dengan sekitar. Specially when arasta lagi rewel-rewelnya. Kamu sibuk dengan teman-teman kamu yang katanya reuni ini itu segala macam atau lagi-lagi, maen game. Ndut, you are a father now. I think above all you should now that maybe there are times where your family SERIOUSLY have to be put as the 1st priority. Saya tidak pernah mengeluh soal capeknya taking care of arasta dan tetap melakukan hal lain yang saya biasa lakukan dulu untuk kamu. Tugas saya bertambah, memang saya yang memutuskan untuk tidak mengambil baby sitter dan pembantu hanya pembantu pulang pergi yang membantu saya membersihkan rumah saja, tapi bukan berarti pekerjaan saya berkurang ndut. Makin banyak lagi yang harus saya kerjakan setelah ada arasta dan saya tidak meminta kamu membantu saya setiap saat, hanya saat saya merasa super lelah dan ingin istirahat sebentar, saya harap kamu bisa menghentikan apapun yang kamu lakukan yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan dan menggendong arasta sebentar sementara saya tidur. That’s all.
Hmm, saya sudah mulai terbawa emosi. Huhu. Yah, saya tahu perjalanan kita tidak selalu mulus, terbukti dengan semua kekesalan saya sama kamu. Jujur sayang, ada beberapa saat dimana saya ingin berhenti saja dari semuanya. Saya merasa lelah karena harus terus mengerti kamu sementara pengertian kamu entah dihabiskan kemana. Saya lelah karena harus menghadapi banyak orang sendirian dengan cincin kawin melingkar di jari manis saya dan mereka semua bertanya tentang kamu. Saya lelah marah-marah dan cemberut didepan kamu lalu menyerah sama pelukan kamu. saya lelah menyiapkan sesuatu yang spesial untuk kamu namun di ujung hari kamu ternyata tidak peduli pada semua itu.
Saya benci kamu atas semua kecuekan dan ketidak pekaan kamu terhadap apa yang saya mau. Saya benci kamu dengan game kamu. saya benci kamu yang tidak memikirkan hal lain selain apa yang kamu mau lakukan kalau sudah di rumah. Saya benci kamu karena malah mengomel saat arasta sulit tidur malam hari. Saya benci kamu karena kamu malah pergi dengan teman-teman kamu pada hari libur ketimbang menghabiskan watu dengan saya dan arasta. Hmm, saya benci kamu karena tetap saja diatas semua kebencian saya, saya sungguh mencintai kamu ndut. Karena at the end of the day, kamu selalu berbuat sesuatu yang manis untuk minta maaf, dan stok maaf saya seolah tak pernah habis untuk kamu. karena kamu sudah memberikan banyak kekuatan dan dukungan dan kasih sayang dan kejutan dan hadiah indah dan pengertian yang berlebih dan kedewasaan dan bahu untuk bersandar, tubuh untuk dipeluk, bibir untuk dicium dan perlindungan dan sebuah bayi mungil yang lucu yang kelak tumbuh dewasa menjadi seorang laki-laki seperti ayahnya, arasta dimas.
Hmm... our 20th anniversary’s coming up soon. Arasta sudah besar, duduk di bangku kuliah kini. Sudah terlewati masa-masa dimana dia menangis karena terjatuh dari sepeda, atau saat dia takut tenggelam saat belajar berenang. Dari seragam putih hijau ke putih merah ke putih biru hingga putih abu. Kita sudah melewati masa-masa dimana arasta merajuk karena ingin mainan, nilai rapor yang jelek, pacar pertama, berkelahi dengan anak laki-laki lain, gadget pertama dia dan keinginan dia untuk sekolah keluar negeri. Diantara semuanya, masih terus ada pertengkaran yang terjadi antara kita, permusuhan yang hanya terjadi tak lebih dari 15menit, kata-kata manis yang sering terlontar dari kamu, pelukan-pelukan mesra atau pegangan tangan erat di depan semua orang seolah kamu takut kehilangan saya. Kita sudah pergi ke banyak tempat, berlibur bertiga, berpindah demi pekerjaan kamu dan kembali lagi ke kota asal kita.
Sayang, terima kasih telah menjadi suami yang luar biasa, ayah yang tangguh, kakak yang ngemong, sahabat yang baik, musuh yang menegangkan, dan kekasih yang menenangkan. I love every moment I spent, spend and will spend with you. I still say grace to God for the life God has gifted to us. Diatas semua perbedaan kamu telah berbesar hati arasta mengikuti keyakinan ibunya dan kamu tetap mendukung. Saya selalu menyimpan setitik harapan, kita semua bernaung di bawah satu keyakinan yang sama, walau sulit, namun saya takkan pernah memaksa.
Terima kasih atas segala pengertian yang kamu berikan saat saya marah, kesal, sensitive, menyebalkan dan over protektif. Atas sebuah pengertian atas keinginan saya yang hanya ingin memiliki seorang anak saja. Thank you very much ndut.
Terlalu banyak yang sudah kamu lakukan untuk saya, terlalu banyak cinta dan air mata serta kebahagiaan yang masih terus berpendar dalam hati saya. Saya mencintai kamu dan saya yakin dengan segala kekuatan yang kita punya, phrase ‘till death do us part’ bukanlah hanya sebuah phrase belaka. Semoga sampai mati memisahkan kita, hingga kulit kita keriput dan tubuh mulai membungkuk dan jalan pun mulai susah. Dan cucu-cucu kita bahkan beranjak dewasa pula, saya akan tetap bisa bernapas untuk kamu ndut, I love you. Saya tak bisa mengungkapkan banyak, kamu bisa lihat sendiri ke dalam mata hati saya kan?.
Ndut, when I write this letter, I smile, I cry, I laugh remembering all those time that has passed behind. All the memories will never be replaced. It’s all an unforgettable one. Dan saya sudah kehabisan ide untuk hadiah ulang tahun pernikahan kita. hanya sebuah surprise kecil esok hari yang bisa saya beri untuk kamu. hope you know why I give it to you.
Im not a perfect wife or mami, I know. Saya mungkin sudah melakukan banyak sekali kesalahan sama kamu, and that’s how I learn to be a better wife and mother.
Perjalanan masih panjang dan pelajaran masih banyak lagi di depan kita, saya cuma minta satu hal ndut…
Never stop loving each other…
Apapun yang terjadi.
Happy 20th anniversary ndutku, dimas adi prasetyo.
dengan cinta hanya untuk kamu,
your wife.
Ps: “arasta sudah datang seminggu ini, he misses u. and I already miss you much too.” “
Saya menaruh pulpen tinta itu dan membaca kembali lembaran kertas putih yang kini penuh dengan tulisan tangan saya yang sedikit acak-acakan. Surat itu saya lipat, dimasukkan ke amplop ungu yang berbau bunga lavender itu kemudian saya beranjak ke kamar. Saat pintu geser itu terbuka, Nampak dia tetap tertidur di ranjang, tak terganggu sama sekali, Nampak nyaman dengan posisinya. Saya berjalan mendekatinya dan duduk di sebelahnya, napasnya teratur, seolah sedang tertidur pulas. Bunyi mesin EKG dengan beep-beep pelannya terus terdengar di sebelah tempat tidur. Saya merebahkan tubuh saya di dadanya. Masih terdengar detak jantungnya yang pelan itu. Detak jantung yang mengiringi hidup saya selama ini. Yang mengisi hari-hari saya dengan penuh rasa syukur. Hingga 1 tahun lalu saat kecelakaan itu membuat dia tertidur pulas tanpa ada tanda-tanda untuk bangun sejenak.
Saya menangis. Lagi. Sudah lama saya berjanji takkan menangis namun air mata itu jatuh selalu. Setelah ini, air mata ini harus berhenti, kesedihan ini harus berakhir dan segala penantian panjang serta kesakitan ini harus dihentikan. Saya menyerah. Sudah terlalu lama dia ditopang oleh mesin-mesin itu. Mungkin sudah waktunya kekasih hati saya benar-benar tidur untuk selamanya. Tenang, di sisi Tuhannya yang dia percayai hingga akhir hayatnya.
Saya bangkit duduk. Menghapus air mata saya dan menaruh surat saya tadi di sebelah bantalnya, di sebuah kotak yang berisi segala surat saya sejak setahun lalu. Yang saya harapkan dapat dibaca suatu saat nanti saat dia bangun. Kini selesai sudah. Pergilah sayang. Saya rela, saya sudah ikhlas. Esok saya akan mengucapkan selamat tinggal selamanya.
Hadiah ulang tahun kita yang ke 20, saya melepas kamu pergi ke tempat yang lebih baik.
saya mencium keningnya pelan. I love you ndut.
“mam? Dokter nunggu mami di luar buat tanda tangan persetujuan penghentian mesin penopangnya papi besok…” suara Arasta terdengar dari belakang saya. Saya berbalik. Mengangguk pelan. Arasta seolah mengerti dan berbalik meninggalkan saya lagi.
“I love him too mam…” terdengar suara arasta menjauh dari balik pintu. Saya berbalik menghadap dia lagi. Menatap wajahnya yang tenang. Entah apa yang terjadi di dalam pikiran itu. Saya tak pernah tahu karena dia tak pernah bangun untuk memberitahu saya. Saya menarik napas panjang, membungkuk dan berbisik padanya.
“till death do us part ndut, tunggu aku disana, I love you…. “.
Saya berbalik dan beranjak pergi meninggalkan kamar itu. Surprise ulang tahun yang ke 20. Saya melepaskan dia. Selamanya.
Tuesday, April 21, 2009
happy 42nd birthday mommy....
When will you be home?" she asks
as we watch the planes take off
We both know we have no clear answer to where my dreams may lead
She's watched me as i crawled and stumbled
As a child, she was my world
And now to let me go, I know she bleeds
and yet she says to me
You can fly so high
Keep your gaze upon the sky
I'll be prayin every step along the way
Even though it breaks my heart to know we'll be so far apart
I love you too much to make you stay
Baby fly away
Autumn leaves fell into spring time and
SIlver-painted hair
Daddy called one evening saying
"We need you. Please come back"
When I saw her laying in her bed
Fragile as a child
Pale just like an angel taking flight
I held her as I cried
You can fly so high
Keep your gaze upon the sky
I'll be prayin every step along the way
Even though it breaks my heart to know we'll be so far apart
I love you too much to make you stay
Baby fly away
ohh...
I love you too much to make you stay
Baby fly away
secara ga sengaja dan jelas ga direncanakan, makam nyokap gw tepat di deket lapangan terbang a.k.a airport. jadi waktu k makam,si lagu ini suka terngiang2. even blom pernah dilepas pergi ma nyokap, but we talked, long time back. tidak di bandara seperti di dalam lagu tapi di rumah sakit. Boromeus, 23 agustus 1999. gw baru pulang sekolah, masih pake seragam putih-birunya anak es em pe. entah kenapa pengen banget deket2 nyokap. she was there, lying helpless in her bed, struggling to ease her pain. she looks beautiful as she always did. nyokap tampak lelah, tampak sakit banget. dan biasanya gue suka naro tangan gue di perut nyokap yang membesar kayak lagi hamil ( there are many times where i had wished my mom was pregnant instead of having heart cancer ).
dan gw memang naro tangan gw disana. i hated those things that grew inside my mom's belly for making her sick and painful, for giving her such a hard time even to catch a breath, and for taking her away from me at last.
gw anak kecil. SMP. masih ga ngerti soal penyakit2 itu, ga ngerti kemo itu menyakitkan, ga tau kalo dokter udah mem-vonis nyokap gue cuma bisa bertahan 3 bulan. gw ga ngerti apa2. tapi gue ga bodoh.
gue tau, waktu gw buat bareng nyokap udah tinggal itungan detik. entah kapan. tapi gue tau kalo waktu itu diibaratkan jam pasir, maka pasir yang turun udah tinggal sedikit lagi, lalu habis. dan dalam cerita ini, there's no such things as turning around the sand clock.
1 bulan lagi gw ultah. dan ga ada yang gw peduliin lebih di dunia dari ngerayain ultah dengan nyokap masih di samping gw. biarlah itu jadi ultah terakhir gw bareng nyokap, but i wanted her to be there.
"teh, bulan depan ultahnya nenk... bisa ga bertahan sampe ultah aku aj?"
silly question i know.
"ga tau ya neng, ini aja udah ga kuat, sakit bgt...."
u know what?
when she said that, i cried. heavily.
i feel like im the most selfish person in the whole universe. what d hell were u asking uv?!?!ur mom's in pain and all u can think about is having birthday.
i guess that was when i changed myself into a less selfish person. i tried to understand thet maybe it was better for her to just have an eternal sleep so that she would never feel the pain anymore. so that she didnt have to wake up every morning, struggling to survive one more day.
i gave up.
i wanted my mom to be happy, and if she thought she couldnt stand it anymore, gw rela melepas dia pulang buat selama-lamanya.
gw ga inget kejadian setelah adegan nangis2 itu. entah gue tertidur di sebelah dia dengan posisi duduk gw yang aneh atau apa, tapi gw tau pasti, sore itu, gw sudah melepaskan nyokap gw. gw dah merelakan kalau Tuhan mau manggil nyokap gw pulang. lebih dari apapun gw rela. demi ngeliat nyokap gw tenang, demi ngeliat semua penderitaan nyokap gw itu hilang, dan demi keadaan yang lebih baik buat nyokap.
gapapa gw harus kehilangan belahan jiwa gw kalo emang itu yang terbaik.
dari detik itu yang selalu tertanam di otak gue adalah, melepaskan itu bukan perkara yang mudah, cenderung sangat sulit malah, namun saat kita bisa ngalahin ego kita yang ingin terus mempertahankan apa yang kita mau dengan melepaskan demi kebaikan semua pihak, kita bakal sadar di ujung hari bahwa melepaskan tidaklah selalu buruk. ia hanya sangat menyakitkan, namun yang terbaik tak pernah datang dengan cara yang kita inginkan, bukan?
25 august 1999.
mom finally passed away. menghembuskan nafas terakhir. shock?iya, tapi gw sudah cukup siap. dan saat gw ngliat wajahnya buat yang terakhir kali, she's in peace. beautiful and calm. kayak orang tidur, hanya ga ada hembusan nafas lagi.
did i cried? badly. but i stop. coz i know crying wont get her back to me, so i cry inside but i smile outside. shapes me till now.
dan hari ini...
tepat 42 tahun yang lalu, my mom was born.
and if she had been here, she would had been 42 years old.
but she's gone. 10 years ago.
i cant believe it's already been 10 years. and still, everytime i go to her grave to pray, lagunya sherina-andai aku tlah dewasa dan lagu ini masih slalu terngiang2.
mom,
i just wanna say
HAPPY BIRTHDAY!
i know ur now in a much better place, i know ur happy there and ur looking down at me all the time. i cant be someone i wish i could be for u yet, but im going to be that person 1 day mom. that's a promised!
i cant wish u anymore coz my only wish would always be for u to have an endering eternal live and till we meet again in heaven 1 day...
i love u, i always do.
im much stronger now mom, i do all u taught me last time.
i miss u. every second in my life.
and everytime i look at the mirror, i see u in me. and i miss u more.
God, i know ur listening to me, please, keep my mom save and sound right by your side. give her the happiness she miss in the world and when the time's come, let me be at her side again. to hug her, to kiss her, and to not let her go ever again.
thank u dear God.
happy birthday mom,i love u!
will visit u soon at ur grave,k....
as we watch the planes take off
We both know we have no clear answer to where my dreams may lead
She's watched me as i crawled and stumbled
As a child, she was my world
And now to let me go, I know she bleeds
and yet she says to me
You can fly so high
Keep your gaze upon the sky
I'll be prayin every step along the way
Even though it breaks my heart to know we'll be so far apart
I love you too much to make you stay
Baby fly away
Autumn leaves fell into spring time and
SIlver-painted hair
Daddy called one evening saying
"We need you. Please come back"
When I saw her laying in her bed
Fragile as a child
Pale just like an angel taking flight
I held her as I cried
You can fly so high
Keep your gaze upon the sky
I'll be prayin every step along the way
Even though it breaks my heart to know we'll be so far apart
I love you too much to make you stay
Baby fly away
ohh...
I love you too much to make you stay
Baby fly away
secara ga sengaja dan jelas ga direncanakan, makam nyokap gw tepat di deket lapangan terbang a.k.a airport. jadi waktu k makam,si lagu ini suka terngiang2. even blom pernah dilepas pergi ma nyokap, but we talked, long time back. tidak di bandara seperti di dalam lagu tapi di rumah sakit. Boromeus, 23 agustus 1999. gw baru pulang sekolah, masih pake seragam putih-birunya anak es em pe. entah kenapa pengen banget deket2 nyokap. she was there, lying helpless in her bed, struggling to ease her pain. she looks beautiful as she always did. nyokap tampak lelah, tampak sakit banget. dan biasanya gue suka naro tangan gue di perut nyokap yang membesar kayak lagi hamil ( there are many times where i had wished my mom was pregnant instead of having heart cancer ).
dan gw memang naro tangan gw disana. i hated those things that grew inside my mom's belly for making her sick and painful, for giving her such a hard time even to catch a breath, and for taking her away from me at last.
gw anak kecil. SMP. masih ga ngerti soal penyakit2 itu, ga ngerti kemo itu menyakitkan, ga tau kalo dokter udah mem-vonis nyokap gue cuma bisa bertahan 3 bulan. gw ga ngerti apa2. tapi gue ga bodoh.
gue tau, waktu gw buat bareng nyokap udah tinggal itungan detik. entah kapan. tapi gue tau kalo waktu itu diibaratkan jam pasir, maka pasir yang turun udah tinggal sedikit lagi, lalu habis. dan dalam cerita ini, there's no such things as turning around the sand clock.
1 bulan lagi gw ultah. dan ga ada yang gw peduliin lebih di dunia dari ngerayain ultah dengan nyokap masih di samping gw. biarlah itu jadi ultah terakhir gw bareng nyokap, but i wanted her to be there.
"teh, bulan depan ultahnya nenk... bisa ga bertahan sampe ultah aku aj?"
silly question i know.
"ga tau ya neng, ini aja udah ga kuat, sakit bgt...."
u know what?
when she said that, i cried. heavily.
i feel like im the most selfish person in the whole universe. what d hell were u asking uv?!?!ur mom's in pain and all u can think about is having birthday.
i guess that was when i changed myself into a less selfish person. i tried to understand thet maybe it was better for her to just have an eternal sleep so that she would never feel the pain anymore. so that she didnt have to wake up every morning, struggling to survive one more day.
i gave up.
i wanted my mom to be happy, and if she thought she couldnt stand it anymore, gw rela melepas dia pulang buat selama-lamanya.
gw ga inget kejadian setelah adegan nangis2 itu. entah gue tertidur di sebelah dia dengan posisi duduk gw yang aneh atau apa, tapi gw tau pasti, sore itu, gw sudah melepaskan nyokap gw. gw dah merelakan kalau Tuhan mau manggil nyokap gw pulang. lebih dari apapun gw rela. demi ngeliat nyokap gw tenang, demi ngeliat semua penderitaan nyokap gw itu hilang, dan demi keadaan yang lebih baik buat nyokap.
gapapa gw harus kehilangan belahan jiwa gw kalo emang itu yang terbaik.
dari detik itu yang selalu tertanam di otak gue adalah, melepaskan itu bukan perkara yang mudah, cenderung sangat sulit malah, namun saat kita bisa ngalahin ego kita yang ingin terus mempertahankan apa yang kita mau dengan melepaskan demi kebaikan semua pihak, kita bakal sadar di ujung hari bahwa melepaskan tidaklah selalu buruk. ia hanya sangat menyakitkan, namun yang terbaik tak pernah datang dengan cara yang kita inginkan, bukan?
25 august 1999.
mom finally passed away. menghembuskan nafas terakhir. shock?iya, tapi gw sudah cukup siap. dan saat gw ngliat wajahnya buat yang terakhir kali, she's in peace. beautiful and calm. kayak orang tidur, hanya ga ada hembusan nafas lagi.
did i cried? badly. but i stop. coz i know crying wont get her back to me, so i cry inside but i smile outside. shapes me till now.
dan hari ini...
tepat 42 tahun yang lalu, my mom was born.
and if she had been here, she would had been 42 years old.
but she's gone. 10 years ago.
i cant believe it's already been 10 years. and still, everytime i go to her grave to pray, lagunya sherina-andai aku tlah dewasa dan lagu ini masih slalu terngiang2.
mom,
i just wanna say
HAPPY BIRTHDAY!
i know ur now in a much better place, i know ur happy there and ur looking down at me all the time. i cant be someone i wish i could be for u yet, but im going to be that person 1 day mom. that's a promised!
i cant wish u anymore coz my only wish would always be for u to have an endering eternal live and till we meet again in heaven 1 day...
i love u, i always do.
im much stronger now mom, i do all u taught me last time.
i miss u. every second in my life.
and everytime i look at the mirror, i see u in me. and i miss u more.
God, i know ur listening to me, please, keep my mom save and sound right by your side. give her the happiness she miss in the world and when the time's come, let me be at her side again. to hug her, to kiss her, and to not let her go ever again.
thank u dear God.
happy birthday mom,i love u!
will visit u soon at ur grave,k....
Monday, April 13, 2009
Wednesday, February 18, 2009
being mean...
owkay..
setelah smua cerita mewek2 gue (buat emon,qyu,teh kay,teh piet,mona,dea,timmy ma aci thanks for listening and putting up with me! :) ) akhirnya gue kembali ke asal niyh. dingin dan diam. kebas. yang parah, sorry to say everytime i got hurted, gue selalu berubah jadi jauh lebih jahat. jadi ga pedulian, ga mikirin perasaan orang (kcuali bwt org2 tertentu yg gak mungkin gue sakitin), masa bodo ma apa yang orang mau lakuin dan blablabla sgala macem yang if u know me then ull know how mean i can be. hahaha.
hmm,dah berlalu niyh ma cha,udah nyerah,whateverlah terserah dia. pas akhirnya bisa move on n ketemu abang, i thought it wud be a new start, a new one for me.
but hey,menimbang keadaan skrg, nampaknya semua akan berakhir kembali dengan cara yang sama.. mengabang di laut lepas.
ada apa dengan orang2 diluar sana siyh yg suka banget ngambangin orang dan ga ngasih kepastian atas sesuatu?!?! emang loe pikir enak keadaan kyk gini? it's fuckin torturing man!!! tapi yasudlah ya,klo kmrn2 mungkin gue bakal peduli banget sampe dipikirin kyk orang gila. tapi skrg, gue dah nyerah cing, terserahlah mau loe apa. ge udah mengusahakan semampu gue buat yang terbaik dan klo loe ternyata ga ngerasa nyaman dengan hal itu then, screw u lah. ill just take u as someone who cant appreciate what other people has willingly do for u.
hmm,kangen mama...
dah saatnya buat bilang, im totally ok,living my perfect life,chasing my dreams,doing things i wanna do,making friends with whoever i like, im single and very happy. hahaha
miss u mom!
setelah smua cerita mewek2 gue (buat emon,qyu,teh kay,teh piet,mona,dea,timmy ma aci thanks for listening and putting up with me! :) ) akhirnya gue kembali ke asal niyh. dingin dan diam. kebas. yang parah, sorry to say everytime i got hurted, gue selalu berubah jadi jauh lebih jahat. jadi ga pedulian, ga mikirin perasaan orang (kcuali bwt org2 tertentu yg gak mungkin gue sakitin), masa bodo ma apa yang orang mau lakuin dan blablabla sgala macem yang if u know me then ull know how mean i can be. hahaha.
hmm,dah berlalu niyh ma cha,udah nyerah,whateverlah terserah dia. pas akhirnya bisa move on n ketemu abang, i thought it wud be a new start, a new one for me.
but hey,menimbang keadaan skrg, nampaknya semua akan berakhir kembali dengan cara yang sama.. mengabang di laut lepas.
ada apa dengan orang2 diluar sana siyh yg suka banget ngambangin orang dan ga ngasih kepastian atas sesuatu?!?! emang loe pikir enak keadaan kyk gini? it's fuckin torturing man!!! tapi yasudlah ya,klo kmrn2 mungkin gue bakal peduli banget sampe dipikirin kyk orang gila. tapi skrg, gue dah nyerah cing, terserahlah mau loe apa. ge udah mengusahakan semampu gue buat yang terbaik dan klo loe ternyata ga ngerasa nyaman dengan hal itu then, screw u lah. ill just take u as someone who cant appreciate what other people has willingly do for u.
hmm,kangen mama...
dah saatnya buat bilang, im totally ok,living my perfect life,chasing my dreams,doing things i wanna do,making friends with whoever i like, im single and very happy. hahaha
miss u mom!
Thursday, February 12, 2009
.......
hmm...
abang tuh beneran?ato cuma bakal berakhir kayak kejadian kmrn lg?
r u for real?!?
i dont dare to hold any hope yet i feel wrong to be numb.
-siklus tidur terganggu dan masih takut berfikir jauh-
abang tuh beneran?ato cuma bakal berakhir kayak kejadian kmrn lg?
r u for real?!?
i dont dare to hold any hope yet i feel wrong to be numb.
-siklus tidur terganggu dan masih takut berfikir jauh-
Sunday, February 8, 2009
.......
"td sbnrnya pgn blg,brhrp tau kmu bkl jd k bdg,
bs ktmlah even bntr..bs maen aja,seneng2 kyk kmrn..
urm,mgkn kmu mikirny lebay tp v cm pgn blg m.u.
jgn brubah y..take care!" 05/02/09. 7.00pm
,cara halus bilang 'udah,enuff,bye!'.saya sdh memutuskan untk mengalah dan membiarkan dia bertindak sekeinginan dia aj. silent n still,sdh berakhir.
time to start a new story.
bs ktmlah even bntr..bs maen aja,seneng2 kyk kmrn..
urm,mgkn kmu mikirny lebay tp v cm pgn blg m.u.
jgn brubah y..take care!" 05/02/09. 7.00pm
,cara halus bilang 'udah,enuff,bye!'.saya sdh memutuskan untk mengalah dan membiarkan dia bertindak sekeinginan dia aj. silent n still,sdh berakhir.
time to start a new story.
ingin hilang ingatan.
be gone from my life.
get lost from this broken pieces of heart.
your presence is torturing me,
let me be with myself all alone.
go,leave to her upon the distance
she who has everything in hand.
take all d' fun as much as u like,
let me be here all by myself
a thought of amnesia crosses my mind,
to forget everything.
and i run as fast as i can,
to forget u who has turned sight to somebody else.
at this exact place,u give life back to the memories,
those i shud've forgotten and destroyed its existence.
im here, tired,give up and feeling blue.
i need to get rid of those memories.
get lost from this broken pieces of heart.
your presence is torturing me,
let me be with myself all alone.
go,leave to her upon the distance
she who has everything in hand.
take all d' fun as much as u like,
let me be here all by myself
a thought of amnesia crosses my mind,
to forget everything.
and i run as fast as i can,
to forget u who has turned sight to somebody else.
at this exact place,u give life back to the memories,
those i shud've forgotten and destroyed its existence.
im here, tired,give up and feeling blue.
i need to get rid of those memories.
Wednesday, February 4, 2009
untitled
"1jam saja ku telah bisa sayangi kamu dihatiku namun bagiku melupakanmu butuh waktuku seumur hidup" "gw lebay,tp gw serius kangen cha!loe msh ga nyaman?msh jengah?salah gw apa?sekali aj,gw mohon pikirin prasaan gw.."
Dia.
saya merindukannya.dia yang disana.yang memegang tangan saya dengan tepat.yang memeluk saya dengan baik.yang mengecup saya tiba-tiba dengan lembut.saya kangen dia.saya mendapatinya dalam mimpi saya.saya menemukan bayangannya ketika saya membuka mata,setiap saya terdiam,dalam lamunan dan di balik segala harapan.dia ada. namun dia tak lagi bisa saya harapkan.dia tak lagi ada untuk saya inginkan. dia menghilang. dan saya kangen dia. saya masih berharap setiap sms yg masuk mungkin dari dia.setiap saya menghubunginya smoga dia sedang baik-baik saja sehingga kita bisa bicara seperti biasa. tapi semua orang berkata dia sudah pergi,dan orang lain datang mencoba menggantikannya. saya gak mau.saya mau kamu!kamu tau itu ga? maaf,saya gak menginginkan orang itu,saya ingin dia. cha,kmu bs baca ini?saya mau kamu,bukan orang itu.
Monday, February 2, 2009
A numb morning..
Bangun pagi...
i feel numb.seolah rasa itu sudah pergi.namun aku tahu,dia masih disana.luka itu masih ada,nyata.menganga seperti goresan silet pada lapisan kulit.rasanya masih sama.kecewa.berusaha untuk melupakan semuanya,namun sulit seperti biasa.terasa kebas.tak terasa apa-apa lagi.menyerah sudah.kini yang bisa dilakukan hanya mundur.kembali ke hidup yang lampau.yang dingin,yang membekukan hati.hati itu telah beku lagi.bahkan lebih.mungkin kini yang bisa melelehkannya hanya hati itu sendiri.lelah dan kalah.masih saja kecewa.masih berharap walau kemudian kecewa kembali.terus seperti itu.apa yang terjadi disana hatiku?sudah begini sajakah?jengah!aku benci kata itu!aku benci jadi bodoh lagi,aku benci harus berharap,aku benci memilih orang yang salah,aku benci merasa. im numb.i need to get drunk to forgive.coz i aint gonna shed any tears no more.its enuff.i feel numb.selamat pagi hujan........
i feel numb.seolah rasa itu sudah pergi.namun aku tahu,dia masih disana.luka itu masih ada,nyata.menganga seperti goresan silet pada lapisan kulit.rasanya masih sama.kecewa.berusaha untuk melupakan semuanya,namun sulit seperti biasa.terasa kebas.tak terasa apa-apa lagi.menyerah sudah.kini yang bisa dilakukan hanya mundur.kembali ke hidup yang lampau.yang dingin,yang membekukan hati.hati itu telah beku lagi.bahkan lebih.mungkin kini yang bisa melelehkannya hanya hati itu sendiri.lelah dan kalah.masih saja kecewa.masih berharap walau kemudian kecewa kembali.terus seperti itu.apa yang terjadi disana hatiku?sudah begini sajakah?jengah!aku benci kata itu!aku benci jadi bodoh lagi,aku benci harus berharap,aku benci memilih orang yang salah,aku benci merasa. im numb.i need to get drunk to forgive.coz i aint gonna shed any tears no more.its enuff.i feel numb.selamat pagi hujan........
Tuesday, January 27, 2009
Saya..
"i like it when someone hold my hand,makes me feel safe coz i know someone's there to guard me.."
"saya lebih suka dipeluk,utk tahu keberadaanny,utk yakin ada yg masih peduli,sayang dan mau ngejaga saya.Hanya memeluk.Ga lebih.Sebuah pelukan hangat."
"saya lebih suka dipeluk,utk tahu keberadaanny,utk yakin ada yg masih peduli,sayang dan mau ngejaga saya.Hanya memeluk.Ga lebih.Sebuah pelukan hangat."
Monday, January 26, 2009
Saying goodbye..
"it's my last day to be here.
setelah ini..
You remain here and im somewhere else.
kembali ke dunia masing2.
it's over now,is it?
ga tau harus ngomong apa..
or how to imagine what will happen to us later.
Udah waktuny pergi..
should i say goodbye?!?
makasii yaa..
until we meet again."
setelah ini..
You remain here and im somewhere else.
kembali ke dunia masing2.
it's over now,is it?
ga tau harus ngomong apa..
or how to imagine what will happen to us later.
Udah waktuny pergi..
should i say goodbye?!?
makasii yaa..
until we meet again."
Monday, January 19, 2009
aah..capeeeeee!!!
huff..
cape!!akhir2 ni suka lelah ga jelas gtu. haha
very less money since a lot of things came up and more things come up again,waiting just right around the corner. haihz.
pengen ngeluh,ngomel,menyeng2, aah..sgala macem dah!huhu
pengen emo, lebay buat hal2 ga penting, sensi buat berita2 aneh.
kangen ber-emoing ria dyeh. haha
kapan yaa terakhir gue emo??
hmmpff.
dalem hati gue udah super depressed berat berarti. cuma hati ngirim sinyal ke otak untuk tetap bikin tubuh gue tetep kayak biasa. tetep senyum, tetep becanda, tetep gila, tetep baik2 saja keliatannya. but deep down inside, level depressed gue udah mendekati ambang batas kali. kayak tanggul yang hampir jebol.
tapi seperti biasa, ga ada pilihan lain selain bersabar.
emon bilang cinta.
itu judul sonetrin of the day.
cape!!akhir2 ni suka lelah ga jelas gtu. haha
very less money since a lot of things came up and more things come up again,waiting just right around the corner. haihz.
pengen ngeluh,ngomel,menyeng2, aah..sgala macem dah!huhu
pengen emo, lebay buat hal2 ga penting, sensi buat berita2 aneh.
kangen ber-emoing ria dyeh. haha
kapan yaa terakhir gue emo??
hmmpff.
dalem hati gue udah super depressed berat berarti. cuma hati ngirim sinyal ke otak untuk tetap bikin tubuh gue tetep kayak biasa. tetep senyum, tetep becanda, tetep gila, tetep baik2 saja keliatannya. but deep down inside, level depressed gue udah mendekati ambang batas kali. kayak tanggul yang hampir jebol.
tapi seperti biasa, ga ada pilihan lain selain bersabar.
emon bilang cinta.
itu judul sonetrin of the day.
Thursday, January 15, 2009
I Luv My Baby!!!!
been spending time with my little baby most of the time lately. hanging out, playing, fetching and picking him up of school, showering, soccer-ing and b;la bla bla. kinda feline love with him now. feels like always wanna be beside him. well, he's a part of me however. anyway, here's some of my narcissm pics me n my adorable a fi..
wuf u so dear!mmuach!
a fi's peeking smile..
i wuf my baby!! (not so baby anymore tho.. :P)
cutey a fi!
peace yo!
up up high babe!
wuf u so dear!mmuach!
a fi's peeking smile..
i wuf my baby!! (not so baby anymore tho.. :P)
cutey a fi!
peace yo!
up up high babe!
Subscribe to:
Posts (Atom)